Rabu, 18 November 2015

Kebudayaan, Makanan, dan Ciri Khas Kota Probolinggo



 


Kebudayaan 
1. Perahu Hias 
     Perahu hias adalah lomba yang diadakan oleh masyarakat pesisir pantai Kota Probolinggo, Jawa Timur. Secara bersamaan untuk bersaing menghias perahu atau kapal dengan berbagai macam hiasan yang menarik. Acara ini menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Kegiatan ini menjadi acara tahunan yang diadakan setiap tahunnya tepatnya saat ulang tahun Kota Probolinggo pada tanggal 4 September. 

2. Ludruk 
     Ludruk adalah pementasan drama yang menceritakan kehidupan sehari - hari masyarakat Jawa Timur. Ludruk tumbuh dan berkembang di daerah Jawa timur bagian timur salah satunya Probolinggo. Ada yang membuat Ludruk Probolinggo berbeda dengan ludruk daerah lain, yaitu Ludruk Probolinggo menggunakan bahasa Jawa Ngoko dicampur dengan bahasa Madur pesisiran. Meskipun bahasa yang digunakan tetapi pakem dari cerita yang digunakan tetap sama. Di beberapa adaegan dimunculkan adegan tambahan yang bercirikan Probolinggi. Biasanya ludruk ditemui pada acara hajatan. 





Makanan
1. Anggur Prabu Bestari.
     Buah ini menjadikan Kota Probolinggo ikon sebagai Kota Anggur. Sekitar tahun 80-an budidaya anggur terdapat di sepanjang jalan Mastip. Menjadi sentra anggur terbesar di Kota Probolinggo. Disana terdapat ribuan pohon anggur yang siap dipanen. Dari segi kualitas, anggur Probolinggo sangat unggul. 

2. Ketan Kratok 
     Bahan dasar dari ketan kratok adalah kacang koro. Salah dalam pengolahannya maka rasa dari kacang ini berkurang dan menjadi pahit. Biasanya kratok diolah untuk sayur lodeh atau dicampur dengan ketan. Pada penyajian ketan kratok ditaburi parutan kelapa dan diberi gula merah cair sebagai penambah cita rasa dari ketan kratok. 


Ciri Khas 
1. Rawon Nguling
     Bahan dasar dari rawon adalah kluwek. Walaupun bukan hanya Probolinggo yang memiliki makanan khas rawon tetapi Probolinggo memiliki rawon legendaris. Rawon Nguling ini terletak di perbatasan Probolinggo dengan Pasuruan. Tidak kalah enaknya Rawon Jumaroh yang terletak di sebelah timur stasiun. 

2. Batik Motif Angin Gending 
     Batik Probolinggo memiliki ciri khas yang menarik. Namanya yang diambil dari Angin Gending. Angin gending merupakan angin yang menghembus kencang pada bulan September dan pada daerah Gending Probolinggo yang merasakan tiupan anginnya terasa kencang 


(Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir_hJKbDl6-FUnYDdyyuEgjJS2Nb3yKL8FB5ci5zjFrsTfEGhBhFu-xZJ1tmGv9WmET0cwa_OO8f9Z4ms1vHpXjpKCzNLnx43LE9NGwHca-yef99MZRKQAqZCANMYJ38HkM32I8XUD4GU/s1600/senkom-probolinggo-775470.jpg&imgrefurl=http://www.senkomsidoarjo.org/2015/06/kunjungan-kerja-menteri-pertanian-ri-di.html&h=1200&w=1600&tbnid=MvlOU59Q0y8x1M:&docid=ZfgMepKjsXlLWM&ei=9p9MVq3WLMeZuQTs15LIBA&tbm=isch)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar